Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 12, 2011

jurnal, karya tulis, mineral, kristalografi, bahan induk

PENDAHALUAN Klasifikasi bahan induk akan memberikan informasi tingkat kesuburan tanah asli. Analisis mineral tanah menggambarkan langsung komposisi mineral primer. Penentuan komposisi mineral primer menggunakan miksroskop polarisasi ( fraksi tanah berukuran 50-200 mn). Fraksi < 50 mn menggunakan alat sinar x. Batuan diklasifikasikan menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf (Sutanto, 2005). Batuan terkonsolidasi bukan bahan induk yang benar tetapi bertindak sebagai sumber untuk bahan induk. Pembentukan tanah mungkin dimulai segera setelah pengendapan abu gunung berapi, tetapi harus menunggu penguraian fisik batuan keras ditempat yang granitnya terbuka (Hanafiah, 2005). Konsep pedologi menjelaskan tanah (soil) berdasarkan proses pembentukan dari bahan batuan induk, faktor-faktor pembentuk tanah dan genesanya. Secara umum proses ini dapat digambarkan sebagai berikut : Keadaan bahan induk akan mempunyai efek yang menentukan pada sifat-sifat tanah muda dan mungkin me

gambut, pengelolaan gambut untuk pertanian berkelanjutan, amelioran, dolomit, pengelolaan gambut, jenis gambut, penyebaran gambut, sejarah gambut

PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN PADA LAHAN GAMBUT PENGGUNAAN AMELIORAN DAN PUPUK Lahan gambut umumnya mempunyai tingkat kesuburan yang rendah, miskin unsur hara, porous, dan sangat masam sehingga memerlukan penambahan pupuk dan amelioran untuk memperbaiki kondisi lahan menjadi baik bagi pertumbuhan tanaman. Amelioran Amelioran adalah bahan yang dapat meningkatkan kesuburan melalui perbaikan kondisi fisik dan kimia tanah. Bahan amelioran yang baik bagi lahan gambut memiliki kriteria: 1) Memiliki Kejenuhan Basa (KB) tinggi; 2) Mampu meningkatkan derajat pH secara nyata; 3) Mampu memperbaiki struktur tanah; 4) Memiliki kandungan unsur hara yang banyak atau lengkap sehingga juga berfungsi sebagai pupuk; 5) Mampu mengusir senyawa beracun, terutama asam-asam organik. Beberapa bahan amelioran yang sering digunakan di lahan gambut, antara lain: berbagai jenis kapur (dolomit, batu fosfat, kaptan), tanah mineral, lumpur, pupu

pertanian berkelanjutan, pengkaderan nasional, limbah, erosi, DAS

ARAH PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2009-2013 Oleh : Ir. Riadil Akhir Lubis, MSi Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Utara I. PENDAHULUAN Provinsi Sumatera Utara terletak di antara 10-40 Lintang Utara dan 980-1000 Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi Sumatera Utara mencapai 71.680,68 km2 atau 3,72% dari luas Wilayah Republik Indonesia. Provinsi Sumatera Utara memiliki 162 pulau, yaitu 6 pulau di Pantai Timur dan 156 pulau di Pantai Barat Sebagai salah satu Provinsi besar di Indonesia, bahkan jika dilihat dari sisi jumlah penduduk untuk di luar Jawa merupakan yang terbesar, dimana berdasarkan hasil SENSUS PENDUDUK tahun 2010 berjumlah 12.985.075 jiwa atau 5,46% dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 237.557.363 jiwa, sementara jika dilihat dari laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara termasuk dalam kategori moderat yakni 1,11% per tahun. Sumatera Utara masih dominan lapangan pekerjaannya di sektor pertanian, dimana 47% masih menggantungkan hidup dari sekto